Profile Daycare

Pendahuluan

Day Care atau Taman Penitipan Anak saat ini mulai banyak dibutuhkan berbagai kalangan, terutama kalangan ibu karier yang bekerja di luar rumah. Kini orang tua semakin sadar akan pentingnya pendidikan dasar bagi anaknya diusia dini. Karena pendidikan usia dini akan memberi pengaruh besar bagi kehidupan sang anak di masa depannya. Sehingga banyak orang tua, apapun statusnya, yang berkarier atau yang hanya sebagai ibu rumah tangga, bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan dasar di usia dini bagi putra putrinya melalui TPA atau day care.

Day Care atau Taman Penitipan Anak At - Taqwa Surabaya merupakan solusi tepat untuk menstimulasi berbagai perkembangan yang ada pada diri anak, dari aspek fisik, psikis, hingga pembentukan perilaku. Tumbuh kembang anak dapat termonitor dengan baik jika anak berada dalam asuhan di lingkungan TPA karena program stimulasi direncanakan dan diimplementasikan secara sistematik dan terpadu. Stimulasi tumbuh kembang anak direncanakan sesuai dengan latar belakang dan usia anak agar tidak terjadi kesalahan dalam pengasuhan dan perawatan

Fokus Pengembangan

  • Usia 0 – 12 bulan, fokus stimulasi pada hampir seluruh aspek perkembangan, utamanya fisik, bahasa, kognitif dan perilaku.
  • Usia 1 – 3 tahun, fokus utama stimulasi pada usia ini adalah pengembangan prilaku dan pengembangan motorik berupa keterampilan keterampilan akademik
  • Usia 4 – 6 tahun, adalah usia anak yang berada di prasekolah, yaitu Play Group/Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (TK). Sehingga program stimulant disesuaikan kurikulum/program KB dan TK.

Metode Pembelajaran

Setiap kegiatan stimulasi selalu dilakukan melalui kegiatan bermain, tidak ada pemaksaan kepada anak untuk belajar secara akademik. Semua konsep yang akan diajarkan, diberikan melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain efektif di Day care, antara lain :

  • Main sensoris motoris, merupakan kegiatan main untuk mengembangkan kemampuan indra anak dalam menerima berbagai informasi dari luar. Kegiatan sensori-motoris adalah kegiatan yang dapat dilakukan menggunakan semua panca indra anak. Contoh kegiatan main sensori diantaranya kegiatan bermain bola, ubleg, finger painting, bermain tanah liat.
  • Main pembangunan, terdiri dari pembangunan yang bersifat cair dan padat. Pembangunan yang bersifat cair seperti bermain air, pasir, spidol, ubleg, biji-bijian. Sedangkan pembangunan yang bersifat padat, misalnya balok, lego, puzzle.
  • Main peran, yang terdiri dari main peran makro dan mikro. Main peran makro adalah main peran dimana anak memainkan sendiri peran yang ada. Contohnya, anak berperan sebagai kelinci. Sementara main peran mikro adalah bermain peran menggunakan benda-benda untuk berperan sesuatu. Contohnya, anak memakai balok untuk dimainkan sebagai kelinci.